Pixar menghadirkan film yang berkesan—walaupun dalam mode sekuel yang aman—dengan Luar dalam 2, riff yang lincah, konyol, terkadang cerdik, dan selalu menyenangkan tentang masa pubertas dan emosi baru yang menyertainya.
Riley (pengisi suara Kensington Tallman) telah berusia 13 tahun, dan dengan itu, orang-orang seperti Joy (Amy Poehler), Anger (Lewis Black) dan Sadness (Phyllis Smith) mempunyai persaingan baru di panel emosi Riley. Yang memimpin, tentu saja, adalah Anxiety (Maya Hawke yang lucu), tanpa henti mengambil alih komando Riley dan menjadikan uji coba hokinya sebagai tantangan ekstrem.
Naskahnya, yang ditulis bersama oleh sutradara Kelsey Mann, dengan cerdik menampilkan semua emosi yang datang secara bergelombang saat seorang remaja melewati masa pubertas. Ada adegan serangan panik di akhir film yang merupakan salah satu adegan terbaik yang pernah dibuat Pixar selama lebih dari satu dekade.
Sudah lama sejak salah satu film mereka mengejutkan seperti yang sering dilakukan Pixar. Luar Dalam 2 mengingatkan betapa briliannya studio animasi terkadang.
Hawke, yang telah membuktikan dirinya sebagai aktor yang mumpuni seperti orang tuanya Uma Thurman dan Ethan Hawke, mendapat pertunjukan nyata di sini. Kecemasannya adalah salah satu karakter terlucu di alam semesta Pixar.
Emosi baru lainnya yang mengundang gelak tawa antara lain Iri (Ayo Edebiri), Malu (Paul Walter Hauser) dan Ennui (Adele Exarchopoulos). Poehler, meski berada di belakang Hawke's Anxiety, masih memenuhi syarat sebagai biang keladi emosional dan sama menyenangkannya dengan aslinya.
Senang rasanya melihat Pixar meraih kesuksesan dan menghidupkan musim film musim panas yang suram. Seperti beberapa film terbaik mereka, Luar Dalam 2 sangat ingin tertawa, dan saya berharap akan ada lebih banyak tawa seperti ini di masa depan. Saya harus berpikir kita akan melihat Riley di perguruan tinggi—dan banyak emosi yang akan menyertainya.